Kamis, 01 November 2012

Sang Prosa, aku buat manusia hidup.. kau buat tuhan mati

aku lah sang prosa yang tak berakal, aku pemilik tuhan dan pencipta kata..

kau anggun seperti yang sempurna tapi juga kejam seperti waktu..

aku bisa membuat manusia hidup dengan kata-kata, tapi kau bisa buat tuhan tampak mati dihadapanku,
kau hidupkan dunia tampak sempurna dihadapanku,
kau seperti pencipta warna sang kehidupan,
sang akal kau paksa dalam juksta posisi,
kau seperti pemberi, pemberi yang hening,
kau bisa paksa aku terbang, tapi kau terjunkan kembali langit kebawah,
dimana sebenarnya letak kesempurnaanmu?

kau salahkan semua yang benar,
kau hitamkan semua yang berwarna,
kau haruskan semua yang beralasan,

kau minta kepada sang warna untuk memberiku hitam..
tapi aku anggap itu terang..
kau minta kepada sang pemberi, untuk memberiku kekurangan..
tapi aku anggap itu cukup..
kau minta kepada sang pagi untuk mendung..
tapi ku anggap itu cerah dengan warna berbeda..

inikah semua yang ku anggap prosa tak bermakna, setiap pengadilanmu untukku, aku terima dan tetap hidup,
ya sang manusia tetap hidup..
walau kau cekik dunia, dan membuat tuhan tampak mati di hadapan sang warna, pemberi dan pagi..
kau tampak ingin hilang, tapi ingatan tidak,
ketika alasan datang dan kau ingin mendengar prosa dariku yang membuatmu benci, tapi tidak..

karena setiap kata yang "aku" keluarkan sudah di ambil bagian yang indah itu..
saat hidup sampai mati, sepanjang jalan waktu yang gigih, sang warna, pemberi, dan pagi..
memfilterkan kata-kata terucap hanya yang baik saja, ketika keburukan itu terpendam, terpendam dan tak timbul..

kesempurnaan itu datang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar